menikmati pekerjaan, kok bisa?

yaa…
seperti biasa, sedang terinspirasi dari pergaulan sana – sini.
seperti biasa, sedang banyak pemikiran setelah jam 10 malam.
seperti biasa, suka bagi – bagi pemikiran.

saat sedang nonton tv, tepatnya saluran national geographic. ini merupakan saluran yg paling menarik. pembahasan kali ini adalah tentang kota Taipei (Taiwan). Taiwan yg sekarang mendapat julukan macan kecil asia ini memiliki pertumbuhan kota yg sangat bagus. peraturan yg sangat ketat, warga yg sangat displin membuat negara ini maju hampir dari segala bidang. pertumbuhan ekonomi yg dalam beberapa tahun mendapat keuntungan sampai enam kali lipat. pertumbuhan teknologi yg begitu pesatnya, membuat taiwan menyuplai barang elektronik ke 73 negara dengan kualitas tinggi. akhirnya dunia pun mengakui kehebatan si mancan kecil asia ini.

sekarang Taiwan terkenal dengan bangunan tertinggi di dunia, yaitu Taipei 101. rekor bangunan ini mengalahkan bangunan Malaysia dengan gedung Petronas. jd film itu menceritakan kehebatan Gedung Taipei dengan jumlah lantai 101 ini. singkatnya gedung ini, dengan teknologi yg canggih dapat menahan gempa dan angin topan. sistemnya yg sangat menarik saat terjadi simulasi gempa dan angin topan, mulai dari bangunan bisa diplintir untuk mengatasi gempa sampai mempunyai bandul di dalamnya untuk mengatasi angin topan. permukaan bangunan yg mempunyai kesan moderen dengan adanya ribuan kaca, dan tetap menjaga nilai budayanya. sang arsitek terinspirasi dari bambu.

ini bagian yg menarik, saat membahas cara membersihkan ribuan kaca. terjadi wawancara yg membuat saya dengan beberapa orang teman kagum. salah satu pekerja yg membersihkan kaca di wawancara, yaa… intinya kenapa mw menerima pekerjaan ini, padahal mengingat kondisi kota taipei yg banyak angin dan sering terjadi gempa. jawabannya adalah si pekerja sangat mencintai pekerjaannya, yaitu sebagai pembersih kaca bangunan. bahkan sampai berkata “kalo bisa saya sangat ingin membersihkan kaca dari gedung tertinggi di dunia”.
pernyataan yg sama juga diucapkan oleh salah satu perkerja dari jepang. bedanya kalo di jepang membesihkan kaca bandara yg panjangnya 1 kilo lebih.

jd timbul asumsi bahwa suatu negara bisa maju kalau orang di dalamnya bekerja dengan integeritas penuh. mulai lah teman – teman saya membandingkan dua negara maju tersebut dengan Indonesia. sudah pasti di negara yg saya tinggali ini banyak jeleknya. salah satunya dalam hal integeritas dalam bekerja. “mana ada orang Indonesia yg bisa enjoy jd pembersih kaca!!” kata seorang teman. kalau dipikir – pikir ada betulnya juga. ini bukan dalam hal pembersih kaca aja, bisa juga pekerjaan yg lain. yaa… paradigma orang Indonesia kebanyakan baru bisa enak kerja kalau penghasilannya banyak. tp masalahnya sejauh apa kemampuannya?

saya jd bertanya – tanya, knp orang dari dua negara tersebut bisa menikmati dan punya cita – cita dari pekerjaannya, apapun pekerjaannya. bahkan kalau kita pandang pekerjaan sebagai pembersih kaca merupakan dejarajat yg sangat rendah? apa karena mereka digaji besar sehingga merasa dihargai?

mungkin kalo pekerja di Indonesia dengan kerjaan yg sama, apakah tidak begitu dihargai? sehingga banyak pegawai yg di pecat karena hasil kerjanya jelek…. karena dipecat banyak pengangguran dan kriminal. ada yg salah dengan apa yg kita dapat dari kecil? atau paradigma “baru bisa menikmati kerja kalo digaji besar” padahal tingkat kesulitan kerjanya tidak setimpal dengan gaji yg diinginkan….

salam
ank punk!!!

perihatin…

kali ini pembahasannya sedikit kok. sudah beberapa orang mengatakan kalau saya bikin tulisan terlalu panjang dan berat. jadi siapa yg bego? hahaha!!

bukan bahas masalah itu.
apa yg saya perihatinkan?

cerita dulu boy…
saat kuliah teori, terjadi kegiatan presentasi yg cukup lama dan membosankan. akhirnya saya diam – diam membaca sebuah buku tentang agama (lagi!!). sehingga saya berfikir kenapa saya bisa bosan, padahal hasil karya teman – teman saya cukup menarik. yg saya temukan ternyata adalah bahasa yg digunakan. saat sadar, saya kembali memperhatikan presentasi. dari belasan orang yg maju cuma satu yg bisa menarik perhatian. yaa.. itu karena bahasa yg digunakan baku dan tidak membosankan. maksudnya adalah gaya bahasa yg digunakan benar, dalam artian menggunakan bahasa Indonesia yg baku. tidak seperti gaya bahasa pada waktu berbincang – bincang dengan teman. sisanya menggunakan bahasa yaa… bagi saya tidak pantas digunakan saat presentasi. misalnya “bangunan ini tuh keren banget!!” atau “gitu deh!!”. nggak sedikit juga kelepasan menggunakan kata “gw”. kalau nggak salah itu bahasa betawi. kalau di perbolehkan saya pake bahasa minang…

profesi Arsitek mengharuskan kita untuk bisa menyampaikan segala sesuatunya dengan baik dan benar. terus terang di selama saya kuliah saya tidak pernah diajarkan untuk kemampuan ini. saya dengan anak planologi, ternyata profesi teman saya ini juga memerlukan kemampuan yg sama dan juga tidak diajarkan dijurusannya. “skill speak2 ini gw dapet dari himpunan, bukan dari dosen!”

saya jd berfikir lagi, apa yg salah? dmana salahnya? selama sekolah saya mendapat pelajaran Bahasa Indonesia, tp saya juga masih salah dalam berbicara dan menulis. mungkin karena menganggap sepele. jd perihatin, jd selama ini tidak terlalu berguna. apa karena rasa Nasionalisme saya masih kurang?

cuma sedikit kan!!

salam
ank punk!!

pendidikan

lg jalan – jalan…
eh! ketemu tulisan yg udah tua..
yaa… siapa tw bisa bagi – bagi…

pendidikan

kalo mw omongin pendidikan di Indonesia…. BERAAAT!!!
gw pernah mengkaji tentang ini dengan beberapa orang….

kalo menurut gw dari kurikulunya aja udah nggak benar… knp?
dari pengalaman….. gw waktu smp kelas1 punya teman yang pindah ke
amerika dan kembali di kelas 3 smp. dulunya yaa…. bisa dibilang di
termasuk yang berkasus dalam nilai (bareng gw juga sih!) balik dari
amerika dia jadi pintar!!! heran gw! padahal disana nggak diajarin
yang namanya fisika…. (waktu itu lg belajar fisika)…

ternyata di sana untuk ank seumuruan smp cuma belajar matematik, bhs
inggris, sama satu lagi lupa gw…. pokoknya cuma 3 pelajaran….dan
pakainnya juga bebas…

satu lagi cerita dari guru gw. guru gw ini pernah membawa temannya
(orang jerman) main ke sekolah di Indonesia. saat itu di suatu kelas
lagi belajar kimia. si orang jerman ini kaget melihat pelajarannya….
katanya ‘pelajaran ini baru saya dapat kan waktu saya kuliah’…

dari cerita di atas, gw bisa mengambil kesimpulan….
ank2 di Indonesia tidak dididik untuk berkreativitas dari kecil….
akibatnya kita cuma bisa menjawab soal…. cuma bisa memakai atau
mengkombinasikan rumus yang sudah ada…. tidak menciptakan rumus atau
penemuan… padahal untuk menciptakan suatu rumus atau
temuan di perlukan kreativitas yang cukup tinggi, peka, dan mental
yang kuat!!!

kesimpulan lainnya… ank2 Indonesia terlalu dipaksakan untuk menjadi
dewasa…. masih ank2 udah di hajar ama fisika, kimia, biologi yang
isi dari pelajarannya bisa dibilang pelajaran kuliahan (orang
jerman aja kaget!) ini semua dikasih waktu kita smp dan sma….
akibatnya kita jadi tidak tahu apa esensi dari pelajaran yang di
dapat. misalnya pelajaran fisika…. yang gw tahu esensi yang paling
utama dari pelajaran fisika adalah pola fikir. ini perkuat oleh
matematika..
contoh difisika ada suatu gerakan, dari kerakan tersebut kita bisa
hitung gaya, gesekan, kalor, waktu, kecepatan, dll…. menurut gw ini
esensinya adalah pola fikir, kalo dalam kehidupan sehari2 misalnya kalo
ada suatu masalah kita bisa lihat dari berbagai sudut/pandangan….
menurut gw ini pola fikir yang nggak jauh beda sama contoh soal fisika,,,

waktu sma pemikiran kita bisa dibilang belum sampai ke yang namanya
esensi dalam pelajaran yang diberikan, gw aja nyadarnya pas kuliah….
nggak tw kalo yang lain…

jadi saran gw ubah dulu kurikulumnya…. karena ini adalah
dasarnya…. iya sih pelajaran mata pelajaran di sekolah bagus, tp
kalo menurut gw terlalu berlebihan….. ank di luar negeri sana(yang
seumuran ank sma) belum tentu bisa ngerjain soal UN yang di Indonesia….

semuanya ini asumsi gw…..
nggak tw salah atau benar…..
kebenaran adalah milik Tuhan (opo iki cuk???!)

salam
ank punk!!

langsung lihat realitanya…. beuh!! (2)

seperti biasa…
cuma sekedar wacana…
wacana untuk belajar dan berbagi…
wacana untuk membuka fikiran…

masih ingat tempat belajar untuk ank jalan yg saya kunjungi? yaa… singkatnya ada rumah belajar sekaligus tempat ank2 jalanan tidur yg berada di pasar ciroyom. ank2 itu mempunyai kebiasaan nglem. maksudnya suka menghirup aroma lem yg berakibat teler. ank2 disana mencari uang dengan ngamen. selain ngamen dan nglem mereka mendapat bimbingan dari beberapa relawan untuk belajar pelajaran sekolah.

setelah beberapa kali berkunjung saya semakin prihatin dengan apa yg mereka alami. kebetulan kunjungan kali ini sedang hujan dan tidak dapat memenuhi janji untuk main bola bareng. saya melihat saat hujan adalah saat yg menyenangkan bagi ank2 ini. hujan yg lebat dimanfaatkan oleh ank2 ini. tiba2 dua orang ank dengan sigapnya mengeluarkan ember yg berisi beberapa gelas, sendok, dan piring untuk dicuci. ember tersebut diletakkan tepat dibawah atap yg dialiri air yg cukup deras. terlihat dengan jelas air yg mengalir dari atap seng dan ditampung berwarna kehitam2an. setelah ember penuh baru kedua ank itu membersihkannya piring, gelas, dan sendok tadi. sabun cuci yg sangat sedikit, agar menghasilkan busa yg banyak mereka menggunakan plastik. plastik diambil dari tumpukan sampah yg ada. plastik dibilas sampai bersih dan digunakan untuk mencuci.

ank yg lain mengunakan kesempatan untuk mandi. tanpa ragu mereka berdiri dipinggir dan langsung membasahi diri. ada yg cuma keramas, ada juga yg mandi dengan menggunkan celana saja. saya jd berfikir, apa mereka selama ini tidak mandi? setelah mandi dan merapikan selesai, ank2 itu terlihat rapi dan bergaya. bisa, pada sibuk mengurusi rambut yg dicat kepirang-pirangan dengan model belah samping dan hampir menutupi salah satu mata (//_-). seorang teman didalam sibuk mengajari mereka menulis sebuah lirik lagu. ternyata mereka cukup antusias untuk belajar menulis. salut! katanya saya dalam hati.saya dengan seorang teman duduk diluar sambil berbincang-bincang dengan beberapa ank. yaa… selain mencari info tentang mereka, saya juga memotivasi mereka untuk tetap semangat dan berhenti nglem. memang susah untuk membuat mereka berhenti nglem, sudah jd ketergantungan.

hari berikutnya saya dengan beberapa teman berkunjung lg. kali ini mereka sedang belajar menghitung dengan relawan yg saya sudah kenal tentunya. saya dan teman (kebetulan cuma ber3) langsung diminta tolong untuk membuatkan soal perkalian dan penjumlahan. saya memegang 3 ank. tentunya setiap ank berbeda-beda kemampuannya. awalnya saya memberi angka2 yg mudah saja dan mereka pun mengerjakan dengan cepat. ‘kak! angkanya yg dege donk!’. tanpa ragu saya menciptakan soal dengan angka2 yg besar. langsung mereka pusing! hahaha!! sangat lucu melihat wajah ank2 ini saat mengerjakan. wajah2 pusing, garuk2 kepala, mengunakan semua jari untuk menghitung, yg tdnya duduk langsung tiduran sambil menghitung, dan ujung2nya mereka datang ke saya untuk dibantu. tidak jarang mereka mengerjakan bersama-sama karena kekurangan alat tulis dan buku. saat mengerjakan bareng, tidak jarang juga terjadi perdebatan. salah satunya mempeributkan hasil dari 7×6, akhirnya salah satu dari kami pun melerai sambil memberi jawaban yg benar. sungguh kocak saat terjadi perdebatan…!!

yg saya perhatikan ternyata mereka cukup bisa untuk menjumlah dan perkalian. yg sangat terkejut ada ank yg berumur kira2 5 tahun sudah bisa perkalian dengan angka yg besar. selain mengerjakan lebih cepat dari ank2 yg lain, jawabannya juga benar. tp sayangnya dia terlalu sombong, saat temannya yg lain sedang mengerjakan soal penjumlahan selalu diledek “hari gini masih penjumlahan?!” yaa… maklum lah masih ank2… bercandanya masih sering… tp tetap saya salut sama mereka. biar pun butuh waktu kira2 20-30 menit untuk mngerjakan 5-6 soal, bahkan ada yg 45an, mereka masih mw mengerjakan soal berikutnya sampai waktu belajar habis.
yaa… setidaknya disaat belajar ini dapat menahan mereka dari nglem untuk beberapa puluh menit.

kesimpulan dihari itu…
sebenarnya beberapa ank bisa dikatakan cerdas…. sangat lancar berhitung di usia yg seharusnya masih belum dapat.
kekurangan fasilitas salah satu yg menyebabkan lingkungan yg tidak sehat dan ini perlu dibenahi…
toilet umum pun, bagi saya jauh dari sehat.
sekali lagi.. mereka perlu didampingi… agar mereka tidak terjerat ke yg tidak wajar. salah satu relawan bercerita ada salah satu ank di ajak untuk gabung ke sebuah yaa… sejenis grup band, tp dengan syarat harus mw memakai tindik. dengan tertawa ank itu bercerita “kak! ada di bibir, telinga, lidah, alis, ama hidung! jg harus di tato!!” berkata sambil memperagakan posisinya. saat saya bertanya band tersebut bawa lagu apa, “punk-rock!” dikatakan dengan santai… beuh!! saya saja nggak segitunya!!
mereka juga butuh wadah untuk melampiaskan emosi… mungkin dengan bercerita dan nyanyian…
siapa lg yg mw mendengarkan cerita mereka selain relawan yg jumlah dan waktunya terbatas…

salam
ank punk!!

langsung lihat realitanya…. beuh!!

seperti biasa
cuma sekedar wacana…
seperti biasa…
jamal (jalan malam) dengan beberapa teman kampus.
tp perjalanan kali ini sedikit berbeda… biasanya jalan untuk mencari tempat tongkrongan agar bisa berdiskusi dengan enak, nyaman, murah, dan tentunya suasana yg baru.

saya diajak untuk melihat realita ank jalanan. temapt yg jauh, yaitu di daerah ciroyom. awalnya saya sudah malas karena ngantuk, maklum kondisinya abis makan dan abis main ping-pong. berbagai macam rayuan pun akhir di keluarkan oleh salah satu teman. dengan jaminan akan dibayar bensin akhirnya saya ikut. terus terang pada akhirnya saya tidak menyesal, segala upaya untuk menahan ngantuk terbayar setiba di lokasi.

saat turun dari mobil, saya dengan beberapa teman langsung jalan menyelusuri jalan yg tidak begitu besar (bukan jalan utama). di sekeliling sedang terjadi pembantaian, alias tempat pemotongan ayam! hahaha!! maklum daerah pasar… seperti bisa, bau tak sedap selalu mengiringi jalan perjalan saya. nggak di sangka saya menemukan cwek jilbab, cantik pula! sangat jarang saya bertemu yg seperti itu di tengah malamnya pasar.

setelah acara kesasar dan bertanya sana sini selesai, sampai lah ketempat tujuan. ternyata tempat itu adalah tempat belajar sekaligus tempat tinggal utk ank2 jalanan. salah satu seorang teman saya ternyata sudah kenal dengan ank2 itu, dan setiba di tempat, saya langsung di sambut dengan puluhan ank2 kecil. satu persatu mereka menghampiri, salaman, saling menyebutkan nama, dan bahkan ada yg tiba2 memeluk. kaget bet kaget!! sejenak saya menjauh dari kerumunan untuk melihat kondisi tempat dan perilaku ank2 secara keseluruhan. ternyata tempatnya sangat kumuh dan yg bikin saya kaget setiap ank memegang kaleng yg berisi lem. buset!! ternyata ank2 yg berumur sekitar 3 – 17 tahun suka mencium bau lem! akibatnya yaa… teler!! sempat terjadi cekcok karena salah satu temannya tidak mw memberi lem!! beuh!!

saat lg mengamati 2 ank menghampiri saya, dengan spontan mereka menarik kedua tangan saya untuk masuk ke dalam. awalnya pingin santai2 dulu di luar, yaa… masih ingin mengamati daerah sekitarnya seperti apa, tp itu tidak bertahan lama, secara bergantian ank2 kecil itu menarik dan mendorong saya untuk masuk. di dalam ruangan yg berukuran kira 2 x 3 meter dengan dinding terbuat dari anyaman bambu dan seng. sempat saya sulit untuk duduk karena sempit, “kak! ayo duduk!” sekitar 3 sampai 5 ank mempersilahkan saya duduk dan kahirnya saya pun duduk. baru duduk sekitar 15 menit teman saya datang membawakan gorengan. disini saya mulai terharu dan salut. inilah realitanya, ank2 yg sudah tidak punya orang tua, masih memliki sopan – santu menyuruh saya masuk, duduk, dan saat makan gorengan tidak berebutan. semua duduk dan di bagikan satu2 dengan rapi. setiap ank mendapat satu gorengan dan bersisa. akhirnya mereka menawarkan kepada saya dan teman2…. awal kami menolak, karena niatnya adalah ini emang untuk mereka, “kak! makan atuh!!” dan akhirnya kami pun makan. gorengan masih tersisa dan di bagikan kembali dengan satu gorengan untuk berdua. terlihat, tanpa ragu mereka saling membagi. benar2 hebat!

setelah lama di dalam, saya merasa pusing karena bau lem. dengan keadaan ruangan yg kecil berisisi belasan ank yg masing2 memegang kaleng lem dan yg diluar juga memegang kaleng lem. rata2 mereka bisa menghabiskan 5 – 6 kaleng. bahkan ada yg sanggup menghabiskan sampai 2 pak kaleng!!…. bwt ngsol sepatu ama bikin maket aja nggak sampai segitunya… dengan ruangan yg kecil, digunakan untuk tidur oleh 28 ank. “harusnya kak ada 40, cuma pada mencar2!!” di lontarkan oleh salah satu ank. jd nggak kebayang kalo mereka full team!

bagi mereka lem sangat berarti, “kalo nggak nglem cepet ngantuk kak!”, “kalo nggak nglem bisa pingsan”, ” satu kaleng bisa tahan ampe 55 menit kak!” dan ada yg berkata “kalo nglem rasanya kaya terbang… jd kalo ngamen ikut terbang juga!” dengan sabil tertawa mereka berbicara, mungkin karena teler… saya merasa kasihan tp apalah daya, saya tidak punya kemampuan untuk mengubah kebiasaan nglem, katanya mereka dapat membeli lem dari seorang preman dgn harga Rp 1500.

saat melihat foto2 mereka di dinding saya kaget! ternyata mereka pernah nampil bermain musik untuk mengisi acara di alun2, ada foto bareng artis pulak! satu persatu mereka menceritakan foto tentang foto yg dipajang. setelah berbincang2 dengan salah satu relawan yg sudah lama mengajar disana dan ank2, saya dengan beberapa teman ingin pamit pulang. saat sedang salaman untuk pamit, seorang ank perempuan datang menghampiri saya dengan membawa buku. “kak! saya udah bikin lagu nih!” berkata sambil memperlihatkan tulisan lirik lagu. sejenak cuma bisa kaget dalam hati, saya aja belum bisa bikin lagu. saya cuma bisa memberi apresiasi saja.

di depan pintu keluar, sepatu yg saya gunakan hilang… setelah di cari2 ternyata semua alas kaki yg kami gunakan sudah tersusun rapi diatas kursi. makin salut saya dengan ank2 ini!! seorang teman nyletuk, “orang berduit belum tentu bisa kaya gini”…. seorang teman lg kehilangan sendal. dengan sigap ank2 itu mencari… (panitia aja kalah lhoo..!) karena tidak ketemu, seorang ank berinisiatif ingin membelikan sendal baru. beuh!! akhirnya sendal barunya datang. tp dengan uang sendiri, bukan uang dari ank2 jalanan itu…

di perjalanan menuju mobil salah satu ank mengikuti kami… cuma sekedar ingin tw mobilnya parkir dmana. dengan berbagai upaya agar ank itu tidak mengikuti kami.. akhirnya ank itu mw pergi ngamen aja… “buat bayar hutang ama warung sebelah kak!” dan kami pun berpisah….

saya dapat menyimpulkan…
ank2 jalanan ini sudah pasti perlu pendidikan untuk melanjutkan hidup kelak
mereka perlu teman untuk berbincang – bincang…. yaa seperti teman curhat lah!
mereka juga perlu utk mengeskpresikan isi hati, rata mereka bikin lagu dan bermain musik dengan suara keras…
karena sebagian besar ank2, mereka perlu didampingi sampai akhirnya mereka bisa lepas sendiri… menjaga mereka dari hal2 yg tidak baik… sebagian walau pun masih ank2 tp udah pake anting2 di kuping ama di bibir..

kisah seperti ini sudah sering saya dengar, melihat sepintas dijalan, koran, dan TV.
tp baru kali ini saya merasakan ‘soul’nya….
betul2 kerasa kerasnya hidup…

salam
ank punk!!

sekilas tentang punk!!

biasa…
lg jalan2…
ketemu barang bagus..
biasa..
bagi2..

Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.

Punk

Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politik yang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun terkadang kasar, beat yang cepat dan menghentak.

Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal.

Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker.

Punk juga merupakan sebuah gerakan perlawanan anak muda yang berlandaskan dari keyakinan we can do it ourselves. Penilaian punk dalam melihat suatu masalah dapat dilihat melalui lirik-lirik lagunya yang bercerita tentang masalah politik, lingkungan hidup, ekonomi, ideologi, sosial dan bahkan masalah agama.

Gaya hidup dan Ideologi

Psikolog brilian asal Rusia, Pavel Semenov, menyimpulkan bahwa manusia memuaskan kelaparannya akan pengetahuan dengan dua cara. Pertama, melakukan penelitian terhadap lingkungannya dan mengatur hasil penelitian tersebut secara rasional (sains). Kedua, mengatur ulang lingkungan terdekatnya dengan tujuan membuat sesuatu yang baru (seni).
Dengan definisi diatas, punk dapat dikategorikan sebagai bagian dari dunia kesenian. Gaya hidup dan pola pikir para pendahulu punk mirip dengan para pendahulu gerakan seni avant-garde, yaitu dandanan nyleneh, mengaburkan batas antara idealisme seni dan kenyataan hidup, memprovokasi audiens secara terang-terangan, menggunakan para penampil (performer) berkualitas rendah dan mereorganisasi (atau mendisorganisasi) secara drastis kemapanan gaya hidup. Para penganut awal kedua aliran tersebut juga meyakini satu hal, bahwa hebohnya penampilan (appearances) harus disertai dengan hebohnya pemikiran (ideas).

Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat.

Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n� roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.

Gaya hidup ialah relatif tidak ada seorangpun memiliki gaya hidup sama dengan lainnya. Ideologi diambil dari kata “ideas” dan “logos” yang berarti buah pikiran murni dalam kehidupan. Gaya hidup dan ideologi berkembang sesuai dengan tempat, waktu dan situasi maka punk kalisari pada saat ini mulai mengembangkan proyek “jor-joran” yaitu manfaatkan media sebelum media memanfaatkan kita. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.

Punk dan Anarkisme

Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri musik.

Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.

Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.

Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).

Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.

salam
ank punk!!

ketat satu, jd ketat semua!

ntah knp… sedang nongkrong di sekre himpunan tercinta..
nggak bisa tidur…
pinginnya mikir terus…
padahal teman sebelah saya sudah tidur lama..

yaak!
betul sekali!!
judul diatas adalah isi otak saya saat sedang memperhatikan cara orang yg sedang lalu-lalang di depan saya…

maklum….
akhir2 ini saya sedang tertarik melihat tingkah laku orang, individu dan komunal (banyak). mw yg anak2, abg, remaja, tua, muda, nenek2, kakek2, teman dekat, teman jauh, musuh, dll lah! tidak jarang saya salah menilai, misalnya membedakan antar kebutuhan atau cuma sekedar gaya, sifat benaran atau sifat yg dibuat2, intergritas dan formalitas, dan sejenisnya.

cukup sering bertanya dalam hati “knp orang ini melakukan “ini”, “itu”??” yaa…. untuk mempelajari satu orang saja memerlukan waktu lama dan data yg akurat, seperti latar belakangnya, kesehariannya, karakter, pola kegiatan, makanan kesukaan, dll… semua ini bersifat subjektif.
disini saya akan mencoba mengangkat satu kasus yg baru diamati belakangan ini…. (yg mengamati saya sendiri hehehe…) apa?

yaitu model celana. disini saya menggunakan lingkup wilayah Jawa Barat dan Propinsi Riau dengan waktu dari tahun 1990an sampai dengan sekarang. tentu saja, setiap orang akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. beda daerah beda pula efeknya.

pemandangan orang2 mengunakan celana ketat sekarang sudah sering saya temui. seringnya model celana ketat ini digunakan oleh anak2 muda atau abg cwek dan cwok. ya! ini mungkin ada lah trend baru. kalo kata orang celana ngpres! celana panjang yg dibentuk sedemikian rupa, sehingga bentuknya mengikuti bentuk lekuk kaki, mulai dari pinggul, pantat, paha, dan terus kebawah sampai pergelangan kaki. mw kakinya gemuk, kurus, sedang, pokoknya sesuai lekukan! saya mengenal model celana seperti ini semenjak tinggal di Bandung. daerah asal saya (Prov. Riau) terakhir masih bergaya menggunakan celana gombrang utk cwoknya yaitu celana yg besar dan cweknya celana yg biasa2 saja.

‘wow!! mantap!!’ jujur itu kesan pertama kali saat melihat segerombolan cwek menggunkan model celana yg sama semua. tp lama2 menjadi biasa saja, kan capek juga mulutnya bilang ‘wow!’ terus. karena model yg semakin membuming yaa… yg terfikirkan adalah ini salah satu gaya sama seperti baju, model hip-hop dengan gombrangnya, model punk dengan jaket kulit yg ketat trus banyak pakunya, baju sepak bola, baju ketat dengan berbagi jenis bahan (dari yg tebal sampai tipis). saya berfikir seperti itu mungkin karena tidak semua orang menggunakan model celana ketat.

AKHIRNYA…!!! (hhallah!)
akhirnya fikiran itu berubah saat saya memasuki tingkat kuliah. yaa… tepatnya akhir2 ini…. celana ketat sudah digunakan oleh setiap orang. terutama cwek. dulu seorang teman meminta tolong kepada saya untuk ke tempat mengecilkan celana. saya kira badannya mengecil, jd cuma bagian pinggangnya saja. ternyata semua! kecuali kantong ama resleting doank. beuh!! ini kejadian pertama…
yg kedua saya baru menyadari kalo rata2 teman2 saya yg cwek hampir 97% menggunakan model celana yg sama.

cuma satu yg membuat saya bertanya2 disini… jd, gini ceritanya boy! (yg diatas cuma pengantar).setw saya fungsi dari jilbab adalah untuk menutupi seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. ternyata tidak cuma sekadar menutupi, tp juga membuat agar tubuh orang berjilbab tidak kelihatan lekukannya. kalo kata guru ngaji, ini mencegah kita dari perbuatan maksiat . saya mengamati orang yg menggunakan jilbab. yak! betul! sampai detik ini masih ada orang berjilbab dengan serba ketat yaa… mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. yaa… terkadang yg ketat cuma baju dan celananya saja yg ketat. seorang teman berjilbab berkata ‘ yg penting kan tertutup!’ yaa!! emang tertutup, tp tetep anu-anu-anu…..! apakah teman saya ini tidak bahwa lekukan tubuh juga harus di tutup?

beberapa teman saya yg berjilbab, merubah model celananya… yaa… terus terang awalnya saya cukup senang saat melihatnya masih menggunakan celana yg gombrang atau celana yg biasa2 saya… tp akhir2 ini menggunakan celana ketat. yaa… sedikit tambahan, bajunya juga ketat! kasarnya, apakah orang yg seperti itu masih dikatakan pantas berjilbab? atau itu masih belum melenceng dari fungsi yg sebenarnya? yaa…. subjektif, bagi saya itu sudah tidak sesuai lg..

jd… sebenarnya apa yg difikirkan teman2 saya ini, mw merubah penampilannya sampai seperti itu?
apakah karena biar terlihat gaya? harus kah seperti itu? merubah yg tidak semestinya….
apakah biar terlihat gaul? jd, kalo nggak ‘ngpress’ nggak gaul.. gitu?
atau ini kebutuhan?
biar nyaman?
atau mw mengundang lawan jenis? sejenis mungkin?
maaf beribu-ribu maaf….
bukan maksud apa2.. cuma sekedar pingin tw..
tolong koreksi bila saya salah….

salam
ank punk!!!

mantap!!

lg denger lagu….
ternyata liriknya keren abis!!
keren bwt orang2 tertentu….

Decadence
by : Disturbed

Say, yes they know that you’ve HURT yourself another time
Don’t they know that you’re full of pain already?
Yes they know that you’ve HURT yourself another time
Decadence isn’t easy, is it?
Yes they know that you’ve HURT yourself another time
Don’t they know that you’re full of pain already?
Yes they know that you’ve HURT yourself another time
Decadence isn’t easy

Then you slowly recall all your mind
Why, your soul’s gone cold, and all hope has run dry
Dead inside
Never enough to forget that you’re one of the lonely
Slowly recall all your mind

Am I scaring you now,
Don’t run from me
I’ve been hiding my pain, you see
Said if I scare you now,
Don’t run from me
I’ve been hiding my pain, you see

Slowly recall all your mind
Why, your soul’s gone cold, and all hope has run dry
Dead inside
Never enough to forget that you’re one of the lonely
Slowly recall all your mind
Slowly recall all your mind

mw lagunya?
cari aja sendiri (Disturbed – Decadence).

salam
ank punk!!

ini lah realitanya (babakan siliwangi)

inilah kalimat yg keluar saat saya terlibat dunia luar kampus. saya yg diamanatkan sebagai koordinator satgas KM ITB mendapatkan realita dunia luar kampus. dunia yg akan saya hadapi sebagi profesi arsitektur. berhubungan dengan orang-orang yg berlainan ideologi. ideologi yg saling bertolak belakang, dan terjadi perang ideologi. kepentingan sana-sini yg secara kasat mata baik-baik saja. selalu berburuk sangka ke orang-orang yg mendukung pembangunan di babakan siliwangi. jadi saya berfikir bahwa berfikir negatif itu suatu saat akan diperlukan, walau pun tujuannya positif. tujuan dari berfikir negatif ini adalah untuk membaca, menganalisis, dan menyusun rencana dalam menghadapi “medan perang” yg akan dihadapi. memperkaya pengalaman agar tidak perlu meraba lagi jika saya kelak akan berhubungan dengan pemerintah kota.

saat saya menghadiri sidang amdal yg diadakan di hotel grand pasundan, saya melihat betapa beratnya dunia politik. dunia yg masih belum bisa saya pahami. sidang amdal yg dihadiri oleh berbagai golongan seperti masyarakat sekitar area pembangunan, tokoh masyarakat, pemerintah, LSM, ormas, pihak pengembang, dan mahasiswa ITB. sidang yg katanya menghabiskan biaya 12 juta untuk menyewa tempatnya dikatakan oleh beberapa orang masih kurang bagus. alasan yg dikatakan sidang ini kurang melibatkan masyarakat. dalam artian masyarakat yg terlibat masih terlalu sedikit dan dari pemerintahnya juga tidak begitu kelihatan.

ada kejadian menarik sebelum sidang ini dimulai. saya beserta 2orang teman yg tidak diundang dalam acara ini datang dengan perispan seadanya. seadanya dalam artian tidak mandi, pakaian yg belum diganti bermandikan parfum. ini karena info sidang yg mendadak dan diadakan di tempat yang jauh. sebelum acara dimulai saya melakukan registrasi. saat mw mendaftar salah satu dari panitia berkata “ini cuma buat undangan saja”. berbagai pembenaran pun dikeluarkan agar bisa masuk dan akhirnya oleh ketua panitianya diperbolehkan masuk. saat sedang menulis di buku tamu, ketua panitianya di tegur oleh salah satu pihak pengembang yg sudah saya kenal. terdengar sedikit perdebatan, ada kalimat yg dilontarkan oleh pihak pengembang “kok mahasiswa ini diperbolehkan masuk?!!” cuma itu yg saya dengar.

selasai sarapan pagi di luar hotel saya bertemu dengan dosen yg sedang menjabat sebagai koordinator BCCF. saat saya bertanya apakah dia diundang atau tidak, dengan muka datar dia jawab tidak. “saya kesini ilegal” dengan tegas diucapkannya.

sangat panjang ceritanya pada saat acara dimulai. secara garis besar isi acara adalah presentasi amdal dari pihak pengembang dan konsultan lingkungan. selesai presentasi ada 3 sesi diskusi dan 1 sesinya diberi jatah 5 orang. sudah pasti ada yg pro dan kontra. setelah memperhatikan diskusi yang terjadi saya dapat menyimpulkan banyak hal.

pertama setelah melihat orang-orang yg pro dan kontra. yg pro dengan pembangunan adalah masyarakat sekitar area pembangunan dan tokoh masyarakat. sangat kelihatan bahwa orang-orang ini bukan ahli dalam lingkungan sehingga saat bekomentar mereka banyak menyinggu dari segi ekonomi dan budaya. yg kontra kebanyakan LSM lingkungan, seniman (yg berada di lahan tersebut), dan orang-orang yg ahli pembangunan.

kesimpulan kedua. dalam sidang ini saya sebagai perwakilan dari mahasiswa ITB cukup kesal. disini saya tidak dapat diberi kesempatan untuk berbicara. padahal disetiap sesi saya selalu mengangkat tangan dan moderator sempat melirik saya. kalau dilihat dari cerita debat antara ketua panitia dengan pihak pengembang saya menyimpulkan bahwa dari mahasiswa ITB yg datang memang sudah direncanakan untuk tidak ditunjuk. karena kalau kita mengevalusai dari pertemuan sebelumnya mahasiswa selalu mengeluarkan pertanyaan yg sebagian besar pertanyaan tidak bisa dijawab. ini karena mahasiswa ITB selalu bergerak berdasarkan ilmiah dan bila ada pertemuan seperti ini saya selalu membawa teman dari jurusan planologi yg selalu berhubungan dengan pembangunan kota. disini bisa disimpulkan kalau pihak pengembang takut dengan mahasiswa ITB. beda dengan orang yg kontar yg selalu berdasarkan pendapat pribadi (sebagian besar).

kesimpulan ketiga. diakhir sidang di tutup oleh pakar-pakar lingkungan. isinya sebagian besar adalah mengkoreksi hasil presentasi amdal. dari sini bisa dilihat dengan jelas bahwa masih banyak kekurangan dalam amdal yg di sajikan. kata seorang pakar secara keseluruhan amdal itu memang asumsi, tp asumsi yg ilmiah. isi amdal yg disajikan tidak menerangkan prosesnya, tidak membahas dampak secara detail, dampak yg dibahas hanya yg positifnya saja sedangkan negatifnya tidak, tidak membahas dari segi transportasi, dan polusinya. seorang pakar lingkungan dari ITB bilang “amdal anda yg benarnya cuma 50%, sisanya nggak jelas!!” kesimpulannya bahwa konsultan lingkungan yg merupakan bagian dari pihak pengembang tidak bisa diandalkan. kerja yg tidak becus sangat terlihat dari banyaknya koreksi dan masukan dari para ahli.

kawasan babakan siliwangi yg merupakan satu-satunya ruang terbuka hijau(RTH) di bandung utara tidak boleh dikomersilkan, karena pentingnya RTH yg fungsinya sebagai penghasil oksigen. Kawasan Babakan Siliwangin sebagai RTH adalah harga mati!!

selama menjadi koordinator saya melihat bahwa peran mahasiswa sangat berpengaruh besar dalam hal yang satu ini, yaitu kebijakan pemerintah. terutama mahasiswa ITB yang di pandang hebat oleh masyarakat awam. “mahasiswa dipandang selau bergerak berdasarkan ilmiah dan hati nurani” itu lah yg dikatakan oleh pendudk sekitar babakan siliwangi kepada saya.

salam
ank punk!!

kita kecolongan!! (babakan siliwangi)

kita kecolongan!! kita disini dalam artian orang-orang yg berkomitmen dan konsisten dalam menjaga kawasan babakan siliwangi. saya pribadi telah ditipu oleh orang yg mengaku sebagai orang yg bergerak di bidang penghijauan dengan sukarela. orang yg mengatas namakan suatu perguruan pancak silat ini pada awalnya melakukan penghijauan di babakan siliwangi. tahap awal yg dilakukannya adalah membersihkan tanaman-tanaman liar. setelah di bersihkan dibuat lobang untuk ditanam. lobang yg sudah di gali tidak langsung ditanam, harus dibiarkan selama 1 bulan dulu.

pada saat sidang amdal, pihak pengembang mengatakan sudah melakukan penghijauan. mereka memperlihat bukti-bukti berupa foto. terus terang saya kaget saat melihat foto-foto tersebut. foto yg di paparkan adalah lahan-lahan yg ditanam oleh relawan yg sudah saya kenal sebelumnya. saya beserta 2teman berfikir dua hal. bisa jadi si relawan dan pihak pengembang sudah bekerja sama sebelumnya atau pihak pengembang cuma mengklaim. dari analisis yg saya lakukan lebih condong ke si relawan sudah bekerja sama. karena posisi lobang sesuai dengan gambar rancangannya. “berarti saya sudah ketipu” kata saya dalam hati.

area penghijauan hampir mengcakup semua lahan babakan siliwangi. mulai dari pinggiran sungai sampai tempat yg biasanya menjadi lahan parkir anak ITB yg kini sudah ditutup.

saya berfikir, ini sudah kecolongan sangat jauh. mulai dari penandaan pohon-pohon sampai penghijauan. bagi saya ini sebuah pelanggaran. pengembang dengan menggunakan alibi sebagai penghijauan sudah mulai tahap pembangunan. anggap saja penanaman ini sebagai langkah awalnya dan posisi tanamannya pun sesuai dengan rancangan. harusnya ini dilakukan kalau izin mendirikan banguna(IMB) sudah keluar. mungkin jurusan planologi lebih mengerti tentang hal ini.

kata seorang teman, di dunia “persilatannya” hal ini biasa terjadi. saling mengklaim sudah menjadi cara yg paling gampang. saya pribadi belum bisa mewaspadai kejadian seperti ini.
seperti inilah dunia politik yg harus saya hadapi. dunia yg masih baru bagi saya.

sempat solusi terfikirkan. yaitu lewat jalur hukum. kata seorang teman “hukum bisa dibeli boy!!” saya lupa kalau saya berada di negara Indonesia yg kalau kata orang “ada uang semua beres”. mungkin perkataan teman saya ada benarnya juga. jd, saya harus gmana? harus melakukan aksi demo didepan gedung sate? kata seorang teman yg lain “telinga pemkot udah tebal ama yg gituan!!”. perkataan ini ada benarnya juga. jd?

saya tidak ingin seperti orang-orang yg sibuk aksi turun ke jalan yg sia-sia. aksi yg merugikan dan mengganggu kegiatan masyarakat. berkoar-koar tp tidak melakukan tindakan kongkrit. omdo!! oleh senior saya selalu ditekankan untuk bertindak kreatif, rapi, dan profesional. mungkin saya belum mencapai semuanya, tp saya berusaha untuk menuju kesana. integritas sangat diperlukan.

kata seorang teman “tipis bedanya integritas dengan formalitas”. di “medan perang” yg sedang saya hadapi ini sangat telihat. saya mulai bisa membedakan antar orang yg bersungguh-sungguh dengan orang yg sekedar cari muka (politik pencitraan). semakin kebayang dunia yg akan saya hadapi setelah saya lulus.

maaf, kebanyakan curhatnya…

salam
ank punk!!