teragedi kulit pisang

yaaa….
begitu lah….
nggak percuma kabur – kaburan dari beberapa oknum, walau pun masih tetap ‘diteror’..
sedang – sedangnya menikmati menikmati experimen sendiri….
walau pun udah kena ‘ranjau’ kulit pisang alias senjata makan tuan…

“kok kulit pisang? apaan tuh??”
jadi ini adalah sebuah analogi dalam melaksanakan experimen saya. jadi analoginya seperti ini. ibaratkan saya yg sedang berexperimen ini adalah seorang profesor yg sedang berjalan menuju ruang lab. karena sang profesor yg sangat suka dengan hijaunya alam, sampai – sampai ruang lab yg berada didalam rumahnya harus melewati jalan yg terbuka. terbuka dalam artian si jalan beratapkan langit, bukan genteng dan beralaskan rumput. sebelah kanan jalan menuju lab banyak ditanami pohon buah – buahan dengan alasan sang profesor sangat mudah lapar dan obesitas parah. sebelah kiri si jalan terdapat jurang yg sangat dalam dan sangat curam. jurang tersebut juga ditumbuhi sedikit pohon – pohon tua dimana rantingnya udah banyak yg rapuh.

dilihat dari keseharian sang profesor, jalan ini adalah satu – satunya akses untuk menuju ruang lab. ruang lab yg sangat berperan penting dalam keberlangsungan indahnya kehidupan umat manusia ini bisa menciptakan teori – teori mutakhir tentang kehidupan manusia. jadi, teori hasil terjemahan dari otak sang profesor yg agak sok tahu ini sudah diakui kebenarannya oleh beberapa jenis manusia. walau pun cuma beberapa jenis manusia, tp manusia – manusia ini adalah mahluk yg keberadaannya secara batiniah sangat dekat dengan sang profesor. sampai ada yg menjuluki sang profesor adalah ahli filsafat kehidupan. padahal itu bukan bidangnya.

tragedi kulit pisang pun terjadi!!!
jd pergilah sang profesor ke toko hewan dengan harapan membawa tikus special untuk menjadi bahan experimen di ruang labnya. sang profesor sangat berhati – hati dalam memilih tikus. tikus ini harus jelas namanya, usia, karakter, latar belakang baik dari keluarga sikus itu sendiri dan pendidikannya, cerita tentang kehidupannya, jenis kelamin (soalnya suka ada tikus yg ‘melenceng’), dan masih banyak lagi kriterianya. jadi intinya, dalam memilih tikus yg special sang profesor harus tahu dengan pasti seluk beluk tikus percobaannya.

akhirnya sang profesor mendapatkan tikus special yg dia inginkan. tikus yg berukuran tidak terlalu besar namun memiliki mental yg sangat tinggi alias tukang nekat!! tikus yg konon katanya merupakan hasil perkawinan yg berbeda suku (anggap saja tikus ini mempunyai banyak suku) ini memiliki sifat yg sangat liar dan sangat lincah dalam bergerak. sehingga tidak jarang sang profesor diperlakukan kasar oleh si tikus special ini. dicakar, gigit, pukulan, dan tendangan merupakan makanan sehari – hari sang profesor yg jenius ini.

sudah saatnya sang profesor yg jenius namun teledor ini merasa harus membawa si tikus special ke ruang labnya untuk melaksanakan experimen yg sudah dirancang dengan mantap. keteledoran sang profesor pun terbukti!!! saat sedang jalan menuju lab, sang profesor kepeleset kulit pisang yg merupakan bekasnya dihari sebelumnya. sang profesor yg sedang menggendong tikus specialnya terjatuh dengan kencang yg didukung obesitas yg sedang dimikilinya. kejadian tragis namun hebat tersebut mengakibatkan sang profesor jatuh kejurang yg amat sangat (pula) dalam bersama tikus specialnya. sempat tersangkut di ranting kayu dan berharap bisa naik lagi, namun apalah daya. sang profesor yg memiliki obesitas akut dan tersangkut diranting yg rapuh pula, akhirnya sang profesor yg ke jurang yg sangat dalam bersama tikus specialnya dan tidak tahu apakah dia dan tikus specialnya selamat atau tidak.

pokoknya yg kita tahu, si profesor yg sangat jenius namun teledor dan memiliki obesitas akut sudah masuk jurang atau pernah masuk jurang!!! TITIK!!!..

salam
ank punk!!!