MALABAR

yaaa….
kali ini aku menghabiskan malam ku di dalam kampus seni di bandung.
sedang membantu mahsiswa disana utk membuat acara “party-party” bersama anak jalanan.
yaaa…
“party-party” disini dalam rangka buka puasa bersama jg. mumpung ada momennya.

setelah selesai makan dan minum kopi di dekat kampus tersebut, sana bersama beben, komet (slamet ryadi), dan evan (baru kenal) balik ke kampus untuk melanjutkan perbincangan.

perbincangan demi perbincangan pun mencair ditengah suhu yg dingin pada malam itu. mulai dari membicarakan anak – anak jalanan, ospek, seni teater, seni lukis, experimen psikologi orang, dan pada saat terakhir kita membicara kan malabar.

ternyata teman baru saya si evan, pada saat tugas akhri dia meneliti tentang radio malabar. saya pun bertanya – tanya apa itu radio malabar bla – bla lainnya.

ternyata radio malabar adalah sebuah stasiun radio pada saat penjajahan belanda yg berdiri pada tahun 1923. lokasi stasiun radio malabar terletak di gunung puntang dan ternyata lg saya pernah kemping disana!! yang diketahui masyarakat umum, kalau mendengar gunung puntang pasti ingat kolam cinta. ya! sebuah kolam yg berbentuk hati atau love. konon ceritanya, itu kolam dibuat oleh lelaki belanda sebagai bentuk expresi cintanya kepada seorang wanita. jarang ada yg tahu kalau di gunung puntang pernah berdiri stasiun radio tercanggih di dunia pada saat itu.

kalo kita masuk ke kawasan bumi perkemahan gunung puntang, pasti akan melewati reruntuhan rumah belanda. berhenti di parkiran dan bila menuju kolam cinta harus ditempuh dengan jalan kaki. didekat kolam cinta juga ada reruntuhan bangunan tua yg sudah dipenuhi tanaman rambat. salah satu tembok yg masih berdiri memiliki jendela. pada saat kemping, saya mendirikan tenda diantara kolam cinta dan tembok yg ada jendelanya. dan sekarang saya baru sadar kalau tembok yg berdiri itu adalah salah satu puing dari stasiun radio malabar yg sangat besar.

semua pertanyaan pada saat kemping terjawab sudah! untuk menuju sungai yg berada di kaki gunung puntang, saya harus melewati semak – semak yg cukup lebat. diperjalanan melewati semak – semak itu saya juga menemukan puing – puing tembok yg sudah runtuh, lantai, bentangan pondasi (sloof), dan kloset! kalo dilihat dari foto saat stasiun radio itu masih berdiri, ternyata saya sudah melewati pintu masuk dan ruang – ruang tengah. adanya kawasan perumahan, itu merupakan rumah para pegawai. tidak hanya rumah, fasilitas penunjang juga ada, seperti gedung bioskop, lapangan tenis, lapangan bulutangkis, dan beberapa taman. konon ceritanya, posisi gedung stasiun radio yg memiliki banyak tiang pemancar setinggi 2km ini menghadap langsung ke belanda.

sejarah juga mencatat beberapa kegiatan stasiun ini. pada saat ada pementasan tari di belanda untuk sang ratu, lagu – lagunya di putar dari daerah solo. bingung? jd, lagu dimainkan dari stasiun radio di solo, dikirim ke stasiun radio malabar, dan diteruskan ke stasiun radio di belanda yg sedang ada pentas tari. ceritanya juga, dari sini lah terciptanya lagu ‘Halo Bandung’. pernah dengar? lagu ini berbeda dengan ‘Halo-Halo Bandung’. katanya, ‘Halo Bandung’ adalah semacam isyarat yg sering digunakan dalam berkomunikasi lewat radio.

hancurnya stasiun radio malabar masih banyak fersi. ada yg bilang dibom oleh jepang, ada bilang di hancurkan oleh pejuang kemerdekaan karena di curigai sebagai radio mata – mata, dan ada bilang kalo belanda sengaja menancurkan karena takut teknologinya dicuri oleh jepang yg pada saat itu sudah memasuki Indonesia.

salam
ank punk!!!

dosen mata duitan

tidak bermaksud merendahkan…
tidak bermaksud meninggi…
kita semua sama kok….

dalam rangka memenuhi dan ingin membantu teman dalam membuat acara buka puasa bersama anak jalanan, akhirnya saya datang ke kampus teman saya ini. kampus yg memiliki jurusan seni rupa ini tidak terlalu luas dan tidak terlalu rame mahasiswanya.

saat sedang menikmati obrolan dan berbuka puasa pada siang hari, datang lah seorang dosen berserta dua orang mahasiswanya untuk menerangkan suatu materi kuliah. cukup lama terjadi interaksi antara mahasiswa dengan si dosen. karena tidak ingin mengganggu, saya sedikit menyingkir.

saat proses berlajar selesai saya berbincang dengan dosen tentang jaket, karena kebetulan dia ini ada lah dosen kriya textil. saya yg ingin membuat jaket gunung yg tidak terlalu tebal, karena biasanya jaket gunung tebal dan berakibat tidak bisa bergerak bebas. si dosen menganggapi kalau ide saya ini sangat sulit. berceritalah dia tentang bahan – bahan yg bisa digunakan jd jaket beserta efeknya ke badan. tetapi karena terlau panjang ceritanya hingga ngalur – ngidul, saya tanyakan langsung solusinya apa.

begitu saya tanyakan langsung, si dosen menjawab “yaa… kalo mau sih harus ada uang” saya menanggapi maksud perkataannya adalah perlu bahan yg mahal dan banyak jika ingin jaket seperti ide saya itu. ternyata maksud si dosen bukan itu. dia berkata “hmm… kalau ada uang, otak baru bisa berjalan dengan lancar”. kampret!!! dalam hati saya berkata. dasar dosen mata duitan!!

memang udah zamannya kali yaa…. semua harus serba bayar. kencing bayar, boker bayar, minum air putih bayar, parkir bayar (padahal kendaraannya belum tentu aman), masuk pegawai negeri bayar, sampai – sampai ingin punya ilmu pun harus bayar!!

apalah jadinya kelak anak dan cucu kita ntar?

salam
ank punk!!

Di Tengah Ugal dan Galau yg Sebenarnya.

heheheee….
heheheee lagee…
lageee!!! heheheeee…
heheheee… lageee… heheheee…
“heheheeee…” aja terus!!!
heheheee… lagee?
lagee!! ampe mampus!!
heheheee…. (dan mampus lah akhirnya!!)
heheheeee…..

nggaaaak!!
kali ini serius….

jd yaaa….. sedikit berbagi rasa hidup lah!! siapa tw yg membaca tulisan saya ini bisa mendapat pencerahan dari apa yg tercerahkan dari saya. pusing? ya pasti pusing lah!!

di tengah – tengah sedang menikmati kerasnya batuk berdahak yg diselingi beberapa batang rokok, saya mencoba menyimpulkan ‘apa saja yg mengiri hidup ku ini?’. mulai lah dengan perlahan tp pasti aku mengingat masa lalu, pertengahan, dan kemarin – kemarin. dari berbagai kegiatan yg pernah aku jalani, dari berbagai manusia yg pernah aku kenal, dari pelajaran yg pernah aku pelajari, dari berbagai tempat yg pernah aku singgah dan lewati, berbagai kegundahan hati yg belum terjawab, dan sampai tantangan – tantangan yg pernah aku hadapi.

khusus aku!
spiritual, sosial, dan seni.

spiritual.
bagi ku ini berhubungan dengan batin ku. batin yg selalu berhubungan dengan hal – hal yg tidak bisa dilihat dengan logika tetapi dapat dirasakan. seperti halnya kasih sayang, cinta, dan ketenangan. hal spiritual jg tidak jauh dari yg namanya Tuhan. tidak terdefinisikan! cuma aku yg tau dan aku tau bukan berarti aku bisa bisa menjelaskannya dengan mudah kepada orang yg bertanya. beberapa kejadian telah membukakan fikiran ku akan hal spiritual ini. kemuliaan seseorang pecinta alam, ‘kehebatan’ seorang seniman, kemuliaan seorang yaaa.. katakan lah pengasuh anak jalanan, kemuliaan anak jalanan itu sendiri, kemuliaan seorang pemimpin, dan kemuliaan yg lain. gelar kemuliaan bukan didapat dari kantor, univesitas, atau negara. tp kita sendiri lah yg memberi gelar itu untuk seseorang. parameter? nggak jelas!! karena secara nggak sadar kita melihatnya bukan dari logika, tetapi dari batin atau hati.

ada yg berbicara ‘kecerdasan spiritual’ atau isitilah di psikologi biasa di sebut SQ. menurut saya tidak ada parameter kecerdasan spiritual. karena ini merupakan bagian terdalam dari seorang manusia. biasanya orang hanya bisa menilai dari tingkah laku atau perbuatan saja. saya ingat kan, hati – hati dalam menilai orang dari tingkah atau perbuatan. kita harus juga mengenalnya lebih dalam. gmana caranya? dengan melakukan pendekatan secara langsung. dari pendekatan tersebut hubungkan apa yg dikatakannya dengan apa yg dilakukan.

sosial.
bergaul atau berteman dengan banyak orang adalah kesenangan saya. sampai pada suatu titik saya menemukan orang – orang seperti apa yg dekat dengan saya. orang seperti apa yg saya peribadi tidak bisa berlama – lama dengannya. yaa…. seperti hal persahabatan atau berpacaran dan dihubungkan dengan ‘perbedaan itu indah’.

hal ini terbukti dan mulai saya rasakan sedikit saat bersama dua rekan sewaktu kuliah. kami bertiga memiliki karakter yg berbeda, suku berbeda, jalan fikiran yg berbeda, dan kebiasaan yg berbeda pula. kata seseorang, secara nggak sadar sebenarnya kami bertiga mempunyai kelemahan masing – masing dan kelemahan tersebut ‘ditambal’ oleh salah satu dari kami yg mampu menambalnya. begitu seterusnya sampai suatu titik kelemahan tersebut bisa ditambal oleh diri sendiri. dan sampai suatu titik pula dengan nggak sadar kami bertiga pada akhirnya memilih jalan masing – masing.
yaa… ada betulnya juga sih kata teman saya ini. toh ujung2nya berpisah. tetapi berpisah bukan berarti cerai! sampai saat ini saya masih merasakan hubungan relasi yg cukup erat dan hangat. kan nggak seru kalo barengan terus, ditakutkan tidak akan berkembang dalam proses karakter dan pendewasaan diri.

jadi, saya berteori kalo mau mencari pasangan… cari lah yg tidak sama dari berbagai segi. kalo mencari pasangan yg sama, dijamin tidak akan berkembang atau tidak akan bisa memperbaiki diri dan pengalaman.
teori ini bisa juga dipraktekkan dalam mencari pasangan hidup atau pendamping hidup.

bersosial itu luas. saat kita membangun relasi dengan anak – anak, teman sebaya, dan orang tua akan berbeda rasanya. belum lagi kita menjalin relasi dengan orang – orang yg sudah berprofesi. sudah tentunya setiap dari mereka ini mempunya sudut pandang dan cara berfikir yg berbeda. ya! gmana hidup ini tidak rame? makin banyak kita mencicipi sudut pandang yg berbeda, akan semakin gampang pula kita dekat dengan orang.

tetapi kita juga harus mewaspadai orang yg membangun relasi dengan kita dengan niat tertentu. pintar – pintar kita melihat melihat hal – hal apa saja yg dilakukan orang tersebut dari besar sampai hal yg kecil. baca jalan fikirannya, lihat latar belakangnya, dan cari tahu apa yg dilakukannya sekarang. pokoknya pintar – pintar lah!!

seni.
ya! saya mulai merasakannya sejak lama. tp kalo boleh jujur baru sadarnya kemarin – kemarin. ternyata seni tidak sebatas gambar, musik, dan lipat – lipat kertas saja. ada pula yg namanya seni bela diri, seni berbicara, seni mainin orang, dan segala sesuatu yg dinilai dari luar.
saya sangat suka menggambar. beberapa orang yg terjun di dunia seni lukis dan seni murni kalo melihat gambar saya selalu berkata ‘lo nan, sepertinya nggak cocok di Arsitek… mendingan lo ambil seni lukis, soalnya garis lo tegas banget!’. yaa.. kurang lebih seperti itu lah!

seni membuat hidup saya semakin menarik dan hanya dengan ini saya bisa melihat sesuatunya dengan berbeda pandangan umumnya. melakukan experimen – experimen yg kata orang aneh. jd lebih sering tidak melewatkan hal – hal kecil.
saya juga penikmat seni musik. masih sebatas penikmat, belum sampai yg namanya pencipta. maklum… masih belajar – belajar dulu. banyak hal baru yg saya tidak sangka – sangka dari seni ini. cara berfikir yg kreatif dan bisa juga digunakan melihat kehidupan.

sebenarnya ketiga unsur tadi saling berkaitan. saling melengkapi keramaian dalam hidup. menyeimbangkan antara satu dengan yg lain.
kebanyang??

salam
ank punk!!!

Di tengah ugal dan galau

heheheee….
heheheee lagee…
lageee!!! heheheeee…
heheheee… lageee… heheheee…
“heheheeee…” aja terus!!!
heheheee… lagee?
lagee!! ampe mampus!!
heheheee…. (dan mampus lah akhirnya!!)

maaf… kata – kata pembuka yg nggak penting. tp PEUNTING jg lhoo… SUATU SAAT NANTIIIII!!!

jd begini sodara – sodara…
UHUK!! UHUK!!!
kata orang : ‘tuh kan batuk…’

ok2! saya teruskan.. jadiiiii begini….
UHUK!! UHUK!! UHUK!!
kata orang yg lain : ‘uuuuuuhh!! batuk lagi! batuk lagi!!’

maaf… maaf… maklum… saya emang sedang batuk. yuk! kita lanjutkan. jadiii….
OUHUK!!! OUHUK!! HOEK!! CUIH!!
kata orang yg lainnya : ‘batuk aja terus ampe mampus!!’
kuampret ente!!! UHUK!!
bajingan kau!!! UHUK!!
setan lo!!! UHUK!!
anyink sia goblog!! UHUK!! UHUK!!
fuck!! UHUK!! UHUK!!
UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!!UHUK!! UHUK!! (dan akhirnya mampus!!)

salam
ank punk!!!