setelah sekian lama berusaha menerjemahkan wangsit yg saya dapat dalam bentuk tulisan…
akhirnya mencoba utk memberanikan diri utk menulis/mengetik…
pada malam hari sekitar jam 2an… di kosan sebuah mahluk aneh… sedang bermiditasi sambil meminum secangkir kopi, beberapa rokok djarum super, dan mendengarkan lagu2 punk, metal, dan post-rock… tiba2 datang “wangsit” !!! Beuh!! saya jd berfikir ini merupakan ritual yg sangat sempurna jika dibandingkan harus berdiam di tempat2 angker, tempat2 yg dianggap suci, tempat2 yg bersih, tempat2 yg harus disucikan dulu, atau harus mensucikan diri dulu. hahaha!! atur2 lah boy…
dengan segera saya meminta kertas dan alat tulis kepada mahluk aneh/species langka itu, yg kebetulan berjarang sekitar 1,5 meter dari saya. dengan segera pula saya menuliskan wangsit dalam bentuk bagan2 yg tidak jelas bentuknya dan hanya saya yg bisa membacanya.
setelah membuat bagan2 yg tidak jelas bentuknya mahluk aneh/species langka itu memanggil saya dan berkata “tong! aku lapar… makan yuk!!” kebetulan saya jg lapar dan kebetulan juga penerjemahan wangsit kedalam beberapa kertas juga dah selesai. berangkat lah saya bersama mahluk aneh/species langka itu ke sebuah warteg di daerah tubagus dan tiba pukul 03.30 dini hari. setelah melewati kenyangnya makan, menikmati beberapa batang rokok, dan sedikit menggoda mbak2 penjaga warteg akhirnya saya mempresentasikan isi dari wangsit yg didapat td ke mahluk aneh/species langka itu. terjadilah diskusi panjang hingga pukul 6 pagi yg mengakibatkan tumpahnya secangkir kopi. sebenarnya apa isi wangsit itu?? sampe2 mengakibatkan secangkir kopi bisa tumpah? berikut adalah penjelasan isi dari wangsit yg saya dapat, dan mudah2an bisa dimengerti…
dengan memperhatikan tingkah laku ank2 rubel sahaja dalam waktu yg tidak sebentar… terutama ank2 yg gede2 dan sedikit yg kecil2… berusaha melihat apa saja yg mereka lakukan, yg mereka hadapi, tingkah laku, kegiatan, cerita2, curhat2, dll… sampai lah kesebuah beberapa kesimpulan. yg pertama, secara keseluruhan saya semakin yakin mereka butuh seseorang utk menjadi senderan, senderan dalam artian seseorang atau teman untuk berbagi cerita yg yaa.. kasarnya bisa merespon dengan baik. respon yg seperti apa? yaa… bercerita disini tidak satu arah, tp dua arah… tidak sekedar cerita belaka, doktrin2.. nasehat, dan saran harus dikemas sedekian rupa. dan tidak ada salahnya kita meminta respon atau tanggapan dari ank2 tersebut. suatu kejadian… sudah beberapa ank dengan polosnya menawarkan diri utk bercerita/ curhat. cerita tentang pengalaman hidup, keluarga, pacar, dll
kedua, khusus utk yg kecil2 beberapa dari ank yg kecil2 sudah memasuki umur2 yaa… kasarnya puber lah! umur2 sekitar ank2 SMP. mulai mencari perhatian dengan menggunakan segala cara (salah satunya melukai temannya sendiri), tidak sopan, energi penasaran yg sangat tinggi, dan bergerak dengan sedemikian liarnya.
ke tiga, khusus yg gede2… sedang mengalami yaa… kalo saya bilang ini konflik batin. ini terlihat dari tingkah-laku yg berubah beberapa waktu belakangan ini. mabok2an yg sudah tidak terkendali, melamun, menggunakan obat dengan tidak wajar, heme-heme (sex) sampai menghajar yg kecil2 sebagai pelampiasan. saya pun mulai mencari data penyebab semua ini. menanyai sana-sini dan berbincang-bincang dengan pelaku… akhirnya saya mendapat benang merahnya adalah masalah keluarga. ada yg orang tua yg sakit (you know laa!!) sampai pencarian identitas diri. identitas diri dalam artian “saya ini ank siapa?”, “asal saya dari mana?”, “saya pingin ketemu ortu yg asli?”, “saya ingin pulang ke tanah kelahiran saya, tp nggak tw dmana!!”, dan sejenisnya…
dari ketiga kesimpulan diatas… dengan menggunakan pendapat yg sangat2 subjektif, keluar lah beberapa kesimpulan lg. berusaha untuk merumuskan masalah dari berbagai kejadian dan analisi (hallah!!) … sekali lg keluarlah beberapa point berikut :
1. kangen keluarga 4. peran kakak laki-laki dan perempuan
2. haus kasih sayang 5. pencarian jati diri dan identitas diri
3. butuh peran ayah dan ibu 6. ortu yg sakit
dengan begitu muncul solusi dalam otak saya…
yg pertama, langsung menyelesaikan masalah si anak… cuma utk yg satu ini saya terus terang.. tidak sanggup. knp? saya juga punya batas kemampuan tentunya. dalam artian keterbatasan secara teknis.
yg kedua, membuat ank2 menenangkan fikiran dan hatinya dulu agar bisa menyelesaikan masalahnya satu persatu. naaah!! dari sini saya mempunyai ide!! bergerak dari solusi yg ke-2 terbentuk ide utk membuat keluarga… yea2!! maksudnya adalah para relawan berperan sebagai keluarga, bukan “bikin” keluarga… jd, disini terbagi beberapa peran selayaknya keluarga. seperti ayah, ibu, kakak laki-laki dan perempuan. setingan keluarga ini selain seperti keluarga pada umumnya dengan tambahan bersifat sementara, menjaga agar ank2 tidak ketergantungan, tidak menjadi pendengar yg baik saja, tp juga solutif dan penuprot.
selayaknya keluarga tentunya ada pengaruh dari luar. itu pun di rancang sedemikian rupanya. gmana rancangannya? jd ceritanya ada teman/sahabat. gmana? orang yg berperan sebagai teman/sahabat harus bisa memahami dunia bermain si ank2 dan kalo bisa masuk, jaga hubungan agar tidak dianggap keluarga, patner bermain, dan kalo bisa ada cwek dan cwok.
rancangan yg lain adanya pembina buat ank2 ini. pembina ini selayaknya pembina… deskripsi saya seperti adanya lembaga2 yg bergerak dengan cara binaan. contoh seperti guru, kakak pembina, kakak mentor, atau sejenisnya lah!! dan saya pun bingung jg untuk yg satu ini…
initnya… kita berusaha mengarahkan ank2, tp dengan kemasan dan sudut yg berbeda2… kalo kata seorang teman “kita usik dia dari berbagai substansi!!”
gmana2? cukup rumit emang… sampe2 secangkir kopi pun jd korban ..
hahaha!!!
bukan untuk dimaklumi, tp dikomentari…
initinya minta tanggapan lah…
salam
ank punk!!!